Laporan Tahunan 2024: Masa Depan Tak Bisa Menunggu
Simak pencapaian kami sepanjang 2024.
Kekeringan. Banjir. Musim tanam yang lebih pendek. Ketidakamanan ekonomi. Kelaparan. Bagi petani dan masyarakat hutan di seluruh dunia, perubahan iklim merupakan tantangan yang menakutkan – dan secara disproporsional berdampak pada masyarakat pedesaan miskin yang bergantung pada lahan untuk hidup. Di dunia yang sangat terhubung saat ini, memerangi perubahan iklim dan membangun ketahanan terhadap dampaknya adalah hal yang vital bagi kita semua.
Hampir seperempat dari semua emisi gas rumah kaca antropogenik berasal dari pertanian, kehutanan, dn penggunaan lahan lainnya – dengan penyebab utamanya yaitu deforestasi dan degradasi hutan, juga peternakan, pengelolaan tanah yang buruk, serta penggunaan pupuk. Pertanian menyebabkan sekitar 75 persen deforestasi.
Penelitian menunjukkan bahwa petani yang bersertifikat menerapkan praktik yang lebih berkelanjutan yang dapat membantu mereka beradaptasi dan bersiap menghadapi dampak iklim. Praktik-praktik ini dapat meningkatkan kualitas tanah, menghemat air, meningkatkan vegetasi asli dan cadangan karbon – dan secara bersamaan meningkatkan produktivitas di lahan pertanian yang ada.
per hektar tersimpan dalam pepohonan di perkebunan kopi Bersertifikat Rainforest Alliance di Nikaragua, dibandingkan dengan 82 ton per hektar di perkebunan tidak bersertifikat*
Perkebunan kopi di Nikaragua ini memiliki area basal yang tinggi, yang berarti terdapat cukup banyak pohon besar dan tua, serta persentase tutupan tanah yang tinggi – yang kesemuanya meningkatkan cadangan karbon. Tutupan tanah juga menyediakan habitat bagi satwa liar dan membantu mengendalikan erosi tanah.
*Berdasarkan penelitian berikut: Haggar, J., G. Soto, F. Casanoves, dan E. de Melo Virginio (2017). Manfaat lingkungan-ekonomi dan trade-off di perkebunan kopi bersertifikat berkelanjutan. Indikator Ekologis, 79: 330-337.
di perkebunan kakao Bersertifikat Rainforest Alliance di Ghana, dibandingkan dengan 4-5 pohon peneduh per hektar di perkebunan tidak bersertifikat*
Tanaman tertentu seperti kakao dan kopi tumbuh subur di bawah naungan pohon besar, yang merupakan kunci bagi pertanian cerdas iklim, khususnya karena mereka membantu menstabilkan suhu dan kelembapan. Perkebunan bersertifikat di Ghana ini meningkatkan jumlah pohon asli dalam periode lima tahun untuk mencapai tutupan naungan sebanyak 40 persen, sementara perkebunan lain yang tidak bersertifikat cenderung menebangi pohon.
*Fenger NA, Bosselmann AS, Asare R, de Neergaard A. (2017). The impact of certification on the natural and financial capitals of Ghanaian cocoa farmers. Agroecology and Sustainable Food Systems 41(2), 143-166. DOI: 10.1080/21683565.2016.1258606.
Simak pencapaian kami sepanjang 2024.
Rainforest Alliance akan meluncurkan Standar Pertanian Regeneratif pada tahun 2025 untuk mendorong praktik budi daya pertanian berkelanjutan yang memulihkan kesehatan tanah, keanekaragaman hayati, dan fungsi ekosistem, serta menyediakan sertifikasi yang kredibel bagi petani, pelaku usaha, dan konsumen.... Continue Reading
Sejak tahun 2019, Rainforest Alliance telah bekerja di Sintang dengan Platform Kelapa Sawit Berkelanjutan Kabupaten, Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL) dan para petani setempat untuk mengatasi deforestasi, meningkatkan pendapatan, dan mendorong penggunaan lahan yang lebih berkelanjutan.... Continue Reading
Bagi petani, keberlanjutan adalah sebuah perjalanan. Tujuannya? Pertanian regeneratif.... Continue Reading
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada pestisida dan konsekuensi negatif dari penggunaan pestisida? Jawaban praktis dan hemat biaya adalah pengelolaan hama terpadu (PHT).... Continue Reading
Proyek Sustainable Farming in Tropical Asian Landscapes (SFITAL) bertujuan untuk menghubungkan produsen skala kecil dengan rantai pasok global dengan cara yang berkelanjutan bagi lingkungan, memungkinkan secara ekonomis, dan bertanggung jawab secara sosial.... Continue Reading